Harapan itu merupakan
energi rohani luar biasa yang dimiliki orang beriman.
berdo’a merupakan bukti yang nyata sekaligus implementasi keimanan.
berdo’a merupakan bukti yang nyata sekaligus implementasi keimanan.
Walau dalam
berdo’a pun tak kunjung dikabulkan akan tetapi saya senang berdo’a.
Karena saya sangat meyakini,mungkin permohonan saya diganti dengan sesuatu yang lebih baik atau permohonannya di tunda sampai waktu yang di tentukan tentunya di akhirat juga.
Karena saya sangat meyakini,mungkin permohonan saya diganti dengan sesuatu yang lebih baik atau permohonannya di tunda sampai waktu yang di tentukan tentunya di akhirat juga.
Ketika harapan
itu ada dalam hati tetaplah berprasangka
baik kepada-Nya.
Pikiran positif ini harus disuburkan karena Allah Azza Wa Jalla akan mengikuti perasaan hamba-hamba Nya.
Pikiran positif ini harus disuburkan karena Allah Azza Wa Jalla akan mengikuti perasaan hamba-hamba Nya.
Dan jangan
putus asa ketika yang di inginkan tak sesuai harapan .
Allah swt berfirman : “katakanlah, hai hamba-hambaku yang melampui batas terhadap diri mereka sendiri janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah swt, sesungguhnya Dialah yang maha pengampun lagi maha penyayang”. (Az-Zumar 39 :53)
Dalam ayat
di atas, walaupun Allah swt telah memanggil mereka dengan sebutan “ orang-orang
yang melampaui batas tetapi Allah swt tetap mengajak mereka untuk berharap dan
tidak berputus asa”. Apapun kesalahan manusia,sebesar apapun timbangannya,Allah
swt tetap menunggu di depan pintu ampunan Nya. Jika mereka meminta ampun maka
Allah swt mengampuninya.
Allah swt berfirman “sesungguhnya Tuhanmu maha luas ampunannya”. (An-najm 53:32)
Keyakinan
dan berprasangka baik kepada Allah Azza Wa Jalla itu harus ada pada diri kita
setiap muslim. Dapat dibayangkan betapa frustasi orang yang tidak memiliki
prasangka kepada Allah swt. Jiwanya terbelah,hatinya sakit dan jika ada sedikit
saja cobaan mereka takut,cemas dan putus asa .
Maghfirah Haryani
No comments:
Post a Comment